WHITE VS BLACK
Cerpen
yang berjudul Gembritt Foury karya
dari M. Shoim Anwar berkisah tentang suatu golongan yang terjajah yaitu orang berkulit hitam, yang
ditindas oleh gerakan kelompok Ku Klux Klan yang anti kulit hitam yang semakin
menggila. Bahkan sering terjadi pembantaian oleh gerakan tersebut, sesuai
dengan kutipan berikut:
“Ibu Gembritt suatu ketika ditemukan di belakang rumah
dalam keadaan luka parah, bahkan hampir tewas. Ini tentu disiksa oleh kelompok
itu. Korban kulit hitam memang terus berjatuhan secara misterius. Orang tua
Gembritt akhirnya pindah ke Havana, Kuba.”(2014:148)
Dia adalah anak keempat
dari dua bersaudara. Orang tuanya memberikan nama Foury. Lengkapnya Gembritt
Foury. Ibunya Gembritt Foury, bernama
Marry Gellhorn yaitu seseorang berkulit hitam, Sedangkan ayahnya bernama Robert Duke yaitu seseorang berkulit putih.
Mendekati pukul dua malam tiba-tiba terdengar tembakan di
luar. Saya dan Gembritt terkejut. Tampaknya tembakan terjadi di bawah apartemen
ini. Gembritt segera bangkit dan saya menyusulnya. Kami melihat ke bawah
melalui kaca jendela.
"Mereka pasti kaum oposisi,
" kata Gembritt.
"Siapa mereka itu?"
"Anak buah Fidel Castro. Castro
telah menunggangi mereka."
Tembakan terdengar kembali. Kelihatan sekelompok orang
berlari menyeberangi jalan. Kemudian terdengar teriakan. Tiga menit setelah itu
datang mobil patroli dengan mengangkut sepasukan tentara. Perburuan sepertinya
terjadi di bawah sana. Situasi politik di Havana akhir-akhir ini memang
menghangat, insiden-insiden sering terjadi, beberapa kelompok pasukan siap di
tempat-tempat tertentu dan sisanya mondar-mandir di jalanan.
Selebaran-selebaran gelap beredar di mana-mana, isinya menyatakan ketidakpuasan
rakyat terhadap sistem politik dan kepemimpinan Gerardo Machado.
Tiba-tiba
pula terdengar sirine mobil di sebelah barat sana. Kami berusaha melihat dari
lantai enam ini. Tetapi tetap tak jelas. Kemungkian besar ambulan mengangkut
mayat. Tiga hari lalu terjadi penembakan atas seorang pejabat kementrian dalam
negeri. Gembritt sekonyang-konyong tertawa sinis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar